Lingkungan Hidup

sehari, seminggu, sebulan, setahun, semakin hari bumi kita semakin rapuh, mari kita sehatkan kembali bumi kita yang sudah rapuh ini kembali sehat

Gaya Hidup Sehat

Setiap orang menginginkan hidup yg lebih sehat dan lebih bugar, dapatkan info tips dan triknya di sini

Teknologi Terkini

Dapatkan berita tentang teknologi terkini yang telah tercipta di dunia IT

ARTDesain

Dunia desain dan photo grafi di indonesia semakin berkembang hingga saat ini, soo jangan lewatkan dessain terbaru dan cara membuatnya

Religi

Dunia tak hanya untuk mendapatkan makan dan uang, lebih dari itu kita memiliki ALLAH tempat untuk mengadu segala gundah dan gelisah serta tempat untuk memohon pertolongan. maka dari itu jangan pernah lupakan kampung akhirat

Dunia Usaha dan Bisnis

Melihat sisi lain dari dunia usaha dan bisnis

Catatan Koe

Aku hanya setitik dari bagian kehidupan ini, aku akan ikut memperindah dan memperbaiki dunia ini walau hanya setitik yang akan tercipta

Di Posting oleh Blue Sense - - 1 komentar

Kabar menggembirakan datang dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung! Peneliti Senior WWF-Indonesia, Ridwan Setiawan – yang lebih dikenal dengan Iwan Podol - menemukan jenis ular langka yaitu Sumatran pitviper atau Sumatran tree viper (Trimeresurus sumatranus). Sebaran habitatnya dari daratan dan kepulauan Sumatera seperti Mentawai dan Nias, Borneo, sampai ke semenanjung Malaysia hingga Thailand.

Sumatran pitviper
merupakan ular derik berbisa ini mempunyai corak yang tidak biasa: berdasar dominan abu-abu dengan bintik kuning kehijauan juga mempunyai ekor berwarna kemerahan. Ular jenis ini sudah jarang ditemukan. Biasanya ular ini hibernasi (tidur) di cabang pepohonan. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) merupakan habitat yang cocok untuk Sumatran pitviper karena temperaturnya yang lembab dan beragam satwa mangsa. Selain Sumatran pitviper, TNBBS merupakan habitat alami dari harimau, badak dan gajah Sumatera.

Kingdom: Animalia Phylum: Chordata Subphylum: Vertebrata Class: Reptilia Order: Squamata Suborder: Serpentes Family: Viperidae Subfamily: Crotalinae Genus: Trimeresurus Species: T. sumatranus

(sumber : www.wwf.or.id ) 
[ Selengkapnya... ]

Di Posting oleh Blue Sense - - 0 komentar

PEKANBARU -- Lima jenis kucing liar yang terdapat di Pulau Sumatera terbukti mendiami daerah antara Taman Nasional Bukit Tigapuluh dan Suaka Margasatwa Rimbang Baling di Provinsi Riau. Kamera otomatis yang dipasang tim peneliti WWF-Indonesia merekam kelima jenis kucing liar tersebut sedang melintas.Empat diantaranya termasuk satwa yang dilindungi. Lima jenis kucing tersebut adalah harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), macan dahan (Neofelis diardi), kucing batu (Pardofelis marmorata), kucing emas (Catopuma temmincki), dan kucing congkok (Prionailurus bengalensis).

Lokasi dimana lima kucing hutan unik tersebut ditemukan adalah daerah yang dikenal sebagai koridor atau jalur perlintasan satwa--penghubung dua kawasan konservasi TN Bukit Tigapuluh dan Suaka Margasatwa Rimbang Baling yang saat ini terancam oleh degradasi hutan akibat perambahan dan penebangan hutan alam dalam skala besar.

“Selain kucing congkok, semua jenis kucing liar tersebut, adalah satwa dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No.7/ 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan & Satwa,” kata Karmila Parakkasi, Koordinator Tim Riset Harimau, WWF Indonesia. Mila menambahkan bahwa dalam kriteria lembaga konservasi IUCN, keempat jenis kucing liar tersebut masuk dalam kategori satwa terancam punah (endangered) hingga sangat terancam punah (critically endangered).

”Temuan lima jenis kucing sumatera ini membuktikan keunikan dan kekayaan jenis satwa yang dimiliki lanskap hutan Bukit Tigapuluh dan koridor penghubung disekitarnya. Temuan ini juga menunjukkan pentingnya upaya serius untuk segera melindungi kawasan tersebut dari ancaman perambahan dan maraknya penebangan hutan alam.”

Selama tiga bulan survei sistematik dengan kamera otomatis yang dilakukan WWF pada tahun 2011 di kawasan itu telah ditemukan 404 foto kucing liar, yang terdiri dari 226 foto harimau sumatera, 77 foto macan dahan, 70 foto kucing emas, 4 foto kucing batu, dan 27 foto kucing congkok. Sebelumnya pada Mei 2011, WWF merilis video induk dan tiga anak harimau Sumatera yang sedang bermain-main di depan kamera video otomatis di kawasan yang sama.

”Sayangnya kawasan tersebut mengalami deforestasi karena pembukaan hutan alam dalam skala besar oleh perusahaan dan perambahan yang dilakukan oleh masyarakat untuk kebun sawit,” kata Aditya Bayunanda Koordinator Program Global Forest Trade Network, WWF Indonesia. Menurutnya, hingga saat ini ancaman pembukaan hutan oleh perusahaan dan perambahan oleh masyarakat masih berlangsung di kawasan tersebut.

”Adanya bukti-bukti keberadaan 5 jenis kucing liar yang tinggal di area konsesi tersebut menunjukkan perlu dilakukan penataan atas izin Barito Pacific untuk membuka hutan di areal tersebut karena menurut Peraturan Kementerian Kehutanan P.3/Menhut–II/2008 kawasan yang merupakan kawasan perlindungan satwa liar wajib dilindungi oleh perusahaan. Kawasan sekitar Taman Nasional Bukit Tiga Puluh harus di jaga keutuhannya, baik dengan jalan perluasan taman nasional atau sebagai kawasan hutan restorasi,” kata Aditya.

Dalam acara “20+ Untuk Hutan Indonesia” yang diadakan WWF-Indonesia 2 November 2011 di Jakarta, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan secara terbuka mengatakan di hadapan undangan dan media bahwa pemerintah mendukung dikeluarkannya izin HPH restorasi di Bukit Tigapuluh.

WWF-Indonesia telah melakukan survei intensif untuk mengungkap berbagai misteri ekologi harimau dan kucing liar lainnya di dua lanskap Tesso Nilo dan Bukit Tigapuluh. Dari semua lokasi penelitian di lanskap tersebut , koridor satwa antara Rimbang Baling dan TN Bukit Tigapuluh merekam jenis kucing liar dengan jumlah terbanyak.

Catatan Untuk Editor
Untuk info lebih lanjut kontak:
(sumber : www.wwf.or.id )
[ Selengkapnya... ]

Di Posting oleh Blue Sense - - 0 komentar

Badak Hitam, Diceros bicornis adalah mamalia yang masuk kedalam ordo Perissodactyla dan merupakan hewan asli Afrika timur dan tengah, termasuk Kenya, Tanzania, Kamerun, Afrika Selatan, Namibia dan Zimbabwe. Walaupun badak ini merujuk pada makhluk "hitam", namun warnanya lebih berwarna abu-abu-putih. Nama spesies ini dipilih untuk dibedakan dari badak putih (Ceratotherium simum). Hal ini merupakan kesalahan, karena dua spesies tersebut tidak benar-benar dapat dibedakan melalui warna. The World Conservation Union (IUCN) mengumumkan pada tanggal 7 Juli 2006 bahwa satu dari empat subspesies, Badak Hitam Afrika Barat (Diceros bicornis longipes), dinyatakan punah. Spesies ini sendiri kini berstatus kritis.

sumber : id.wikipedia.org
[ Selengkapnya... ]

Di Posting oleh Blue Sense - - 0 komentar

Seorang ilmuwan Jepang baru saja menciptakan sebuah alat dengan desain yang revolusioner. Para peneliti yang bekerja untuk departemen pertahanan Jepang tersebut berhasil menciptakan sebuah alat berbentuk bola yang dapat terbang.

Penciptaan robot berbentuk bola tersebut terbilang sangat mutakhir. Robot ini dapat melaju dengan kecepatan 60 km/jam. Robot ini memiliki bobot 350 gram dengan diamter 42 sentimeter.
Biaya penciptaan robot tersebut pun terbilang murah. Hampir sebagian besar bagian-bagiannya terbuat dari barang bekas. Total biaya pembuatannya mencapai 1400 USD atau sekitar 12 juta rupiah.
Ayo kita lihat video robot bola ini beraksi:

sumber : www.beritateknologi.com
[ Selengkapnya... ]