Lingkungan Hidup

sehari, seminggu, sebulan, setahun, semakin hari bumi kita semakin rapuh, mari kita sehatkan kembali bumi kita yang sudah rapuh ini kembali sehat

Gaya Hidup Sehat

Setiap orang menginginkan hidup yg lebih sehat dan lebih bugar, dapatkan info tips dan triknya di sini

Teknologi Terkini

Dapatkan berita tentang teknologi terkini yang telah tercipta di dunia IT

ARTDesain

Dunia desain dan photo grafi di indonesia semakin berkembang hingga saat ini, soo jangan lewatkan dessain terbaru dan cara membuatnya

Religi

Dunia tak hanya untuk mendapatkan makan dan uang, lebih dari itu kita memiliki ALLAH tempat untuk mengadu segala gundah dan gelisah serta tempat untuk memohon pertolongan. maka dari itu jangan pernah lupakan kampung akhirat

Dunia Usaha dan Bisnis

Melihat sisi lain dari dunia usaha dan bisnis

Catatan Koe

Aku hanya setitik dari bagian kehidupan ini, aku akan ikut memperindah dan memperbaiki dunia ini walau hanya setitik yang akan tercipta

Di Posting oleh Blue Sense - - 0 komentar

Pernahkah Anda bayangkan kalau suatu hari kelak manusia akan memiliki kembaran (klon) yang identik dalam sosok sebuah robot? Ya sulit dibayangkan memang, dan boleh jadi ini mungkin hanya semacam rekayasa ataupun akal-akalan seseorang saja untuk mengelabui banyak orang. Ya sah-sah saja orang beranggapan demikian, namun siapa sangka, dengan perkembangan dan kecanggihan teknologi robot seperti sekarang ini rasanya tak ada yang tidak mungkin terjadi, bukan!

Robot yang mirip manusia yang selama ini hanya bisa disaksikan dalam film ataupun cerita-cerita fiksi ilmiah, tampaknya sebentar lagi akan mendekati kenyataan. Pasalnya berawal dari kolaborasi yang telah dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari Jepang dan Denmark, kabarnya mereka baru saja telah berhasil mengembangkan seri robot Geminoid terbaru dari ultra-realistic android yang selain dirancang dalam sosok yang mirip dengan manusia, robot tersebut juga mampu melakukan ekspresi, gerakan tubuh dan berkomunikasi seperti layaknya manusia biasa. Ya sungguh prestasi yang luar biasa dan layak diberikan apresiasi yang tinggi tentunya.

Meski ini baru sebatas eksperimen, namun hal ini membuktikan kalau robot yang bisa mirip dengan manusia 100% boleh jadi bukanlah sebuah cerita hayalan atau isapan jempol semata. Dan seiring perkembangan teknologi robot dari waktu ke waktu, segala kemungkinan bisa saja terjadi nantinya.

Seperti apa yang telah diungkap sebelumnya, kolaborasi para ilmuwan Jepang dan Denmark tersebut sendiri berada dalam ruang lingkup pengembangan sebuah proyek Geminoid DK yang ternyata telah berlangsung sekitar satu tahunan. Robot Geminoid ini sendiri dikembangkan oleh Kokoro dan Hiroshi Ishiguro dengan mengambil model sosok manusia professor Scharfe dari universitas Aalborg, Denmark.

Sebelum menghuni sebuah laboratorium di Denmark, konon robot Geminoid tersebut harus melewati tahap pengaturan dan pengujian terlebih dulu yang kini dilakukan di Japan Advanced Telecommunications Research Institute International (ATR) di Nara, Jepang. Robot Geminoid tersebut kabarnya akan digunakan untuk meneliti tingkat emosional (emotional affordances) dalam interaksi manusia dengan robot, ide pemikiran, dan cara kebiasaan sebuah budaya tertentu dalam persepsi robot.

Hal tersebut adalah beberapa masalah yang dihadapi Hiroshi Ishiguro saat ia menciptakan klon robotnya terdahulu yaitu Geminoid HI-1 yang sosoknya diambil dari pembuatnya sendiri (Hiroshi Ishiguro) dan Geminoid F yang sosoknya diambil dari seorang model Jepang berumur dua puluhan. Namun profesor dari universitas Osaka dan pimpinan kelompok di ATR tersebut, tampak menolak apabila diminta untuk memberikan informasi tentang keterlibatannya dengan proyek Geminoid DK ini sejauh ini.

Seperti halnya dengan robot Geminoid lainnya, semua gerakan dan ekspresi robot Geminoid DK digerakan secara remote oleh seorang operator menggunakan komputer. Berkat penerapan sistem motion-capture yand ada, robot tersebut bisa melakukan ekspresi wajah dan gerakan kepala dan bahkan menggerakan mulut sekalipun.

Berikut adalah video pertama tentang aksi pengujian Geminoid DK yang fenomenal tersebut


Sedangkan ini adalah video kedua tentang aksi Geminoid DK yang membuat decak kagum.


Wow, tiada kata yang bisa terucapkan selain rasa takjub dan penasaran ingin mengetahui lebih jauh lagi setelah melihat video aksi robot Geminoid tersebut. Lalu bagaimana dengan Anda sendiri? apakah berminat memiliki kembaran (kloning) dalam sosok sebuah robot yang identik dengan Anda? Ya, sekali lagi, apa boleh buat semua berpulang kepada diri Anda sendiri yang berhak memutuskannya. Selamat berangan-angan menemukan sosok diri Anda dalam sosok sebuah robot!
(sumber : www.beritateknologi.com)
[ Selengkapnya... ]

Di Posting oleh Blue Sense - - 0 komentar

Western Digital baru saja memperkenalkan My Book Studio Edition II terbaru ke dunia. Sistem penyimpanan dual-drive ini memiliki kapasitas penyimpanan besar 6 terabyte (TB) dan telah dirancang bagi profesional kreatif dan penggemar Mac. Yaitu mereka yang menggunakan komputer untuk membuat, menyimpan, mengedit dan file arsip besar seperti video HD dan foto dalam jumlah banyak dan beresolusi tinggi.

Tapi tenang, tidak ada yang menghentikan Anda dari menggunakannya sebagai drive yang besar untuk menyimpan torrent hasil download Anda dan yang lainnya. My Book terbaru ini memiliki fitur 4 interface kecepatan tinggi (FireWire 800/400, eSATA, USB 2.0) untuk memastikan transfer tinggi kecepatan video dan gambar, dan menggunakan TeknologiWestern Digital GreenPower untuk mengkonsumsi lebih sedikit daya, serta memiliki perangkat lunak/software backup otomatis dan berkesinambungan, serta gauge informasi sisa kapasitas di bagian luar sehingga pengguna dengan mudah mengetahui seberapa banyak ruang yang tersisa. Perangkat ini juga dilengkapi garansi terbatas 5 tahun.

My Book Studio Edition II juga diformat untuk dapat bekerja dengan komputer Mac. Harga WDC My Book Studio Edition II adalah USD 549,99 dan sudah tersedia sekarang. (sumber : www.beritateknologi.com)
[ Selengkapnya... ]

Di Posting oleh Blue Sense - - 0 komentar

Teknologi Kinect yang biasanya dipergunakan untuk permainan game interaktif, tampaknya kini telah beralih dari fungsi yang sebenarnya. Berkenaan dengan hal itu, tim peneliti dari universitas Minnesota kabarnya baru saja telah memperkenalkan temuan mereka berkaitan dengan cara baru penggunaan sistem pelacak gerakan Kinect tersebut. Dari hasil temuan mereka, ternyata teknologi besutan Microsoft tersebut bisa dipergunakan untuk mengukur berbagai gejala gangguan pada anak-anak, menciptakan cara yang lebih objektif untuk mengevaluasi dan mendeteksi masalah pada anak-anak seperti autisme, gangguan akibat kurang perhatian dan obsesif kompulsif.

Tim ini sendiri beranggotakan sejumlah spesialis di bidang berbeda seperti kedokteran, sains dan teknik, serta pendidikan dan pengembangan kemahasiswaan perguruan tinggi di Minnesota, Amerika Serikat.

Mereka telah menerima hibah 3 juta dolar (sekitar 30 miliar rupiah) yang berasal dari National Science Foundation dalam rangka untuk lebih mengembangkan metode Kinect berbasis diagnostik yang mereka lakukan.

Sejauh ini, evaluasi untuk masalah medis yang ada telah dibuat oleh para spesialis dengan menggunakan video anak-anak tersebut yang terkait pada tindakan dan pembicaraan dengan orang tuanya. Alhasilnya, dengan menggunakan metode Kinect ini ternyata bisa menghilangkan beberapa subjektivitas dari proses yang ada dan membuatnya lebih akurat.

Nikolaos Papanikolopoulos, salah seorang anggota tim tersebut, juga telah menyatakan kalau saat ini pihaknya siap membantu untuk menyediakan tool yang dibutuhkan untuk mendukung evaluasi kejiwaan terkait gangguan mental. Pihaknya juga sangat puas dengan apa yang telah tim lakukan selama ini karena berkat teknologi yang diperuntukkan bagi industri game ternyata bisa menghasilkan penelitian yang lebih akurat. Dan hebatnya lagi, ini bisa dilakukan lebih cepat dari apa yang direncanakan sebelumnya.

Dari apa yang telah dilakukan selama ini, penggunaan Kinect ini sendiri dapat dipastikan keamanannya. Oleh karena itu, para orang tua tak perlu khawatir dengan keberadaan sensor yang dipakai Kinect bisa mengganggu anak-anak mereka. Dengan penggunaan sistem medis ini ternyata bisa menghemat biaya lebih dari 100.000 dolar (sekitar 1 miliar rupiah) per evaluasi.

Produk Kinect besutan Microsoft ini kabarnya telah terjual lebih dari 10 juta unit sejak diluncurkan November 2010 yang lalu. Dan pada musim semi ini, Microsoft juga akan segera meluncurkan Software Development Kit untuk PC. Terkait hal itu, keberadaan driver PC open source yang digunakan saat ini sebenarnya telah mengadaptasi metode Kinect untuk memainkan berbagai game yang ada, seperti World of Warcraft, dan mengendalikan berbagai peralatan melalui gerak tubuh.

(sumber : www.beritateknologi.com)
[ Selengkapnya... ]