Lingkungan Hidup

sehari, seminggu, sebulan, setahun, semakin hari bumi kita semakin rapuh, mari kita sehatkan kembali bumi kita yang sudah rapuh ini kembali sehat

Gaya Hidup Sehat

Setiap orang menginginkan hidup yg lebih sehat dan lebih bugar, dapatkan info tips dan triknya di sini

Teknologi Terkini

Dapatkan berita tentang teknologi terkini yang telah tercipta di dunia IT

ARTDesain

Dunia desain dan photo grafi di indonesia semakin berkembang hingga saat ini, soo jangan lewatkan dessain terbaru dan cara membuatnya

Religi

Dunia tak hanya untuk mendapatkan makan dan uang, lebih dari itu kita memiliki ALLAH tempat untuk mengadu segala gundah dan gelisah serta tempat untuk memohon pertolongan. maka dari itu jangan pernah lupakan kampung akhirat

Dunia Usaha dan Bisnis

Melihat sisi lain dari dunia usaha dan bisnis

Catatan Koe

Aku hanya setitik dari bagian kehidupan ini, aku akan ikut memperindah dan memperbaiki dunia ini walau hanya setitik yang akan tercipta

Di Posting oleh Blue Sense - - 0 komentar


JAKARTA,Tren kasus HIV/AIDS di DKI Jakarta menunjukkan hampir 70 persen penularan virus HIV disebabkan oleh pemakaian jarum suntik secara bergantian oleh pengguna narkoba. Sedangkan 20 persen sisanya disebabkan oleh perilaku seks bebas dan seks menyimpang.

Berdasarkan data tahun 2010 yang dirilis Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi DKI Jakarta, dari 1238 kasus, 603 kasus berasal dari jarum suntik pengguna narkoba. Sementara itu 585 kasus berasal dari hubungan heteroseksual. Yang memprihatinkan adalah rata-rata orang terinfeksi berusia 19-25 tahun.

"Window period virus ini cukup lama sekitar 5-10 tahun, karena itu baru di usia 25-44 tahun baru ketahuan kalau positif, padahal sudah terinfeksi sejak masih SMP," kata John Alubwaman, kepala bidang promosi dan pencegahan KPAP DKI Jakarta, dalam acara press conference peringatan Hari AIDS Sedunia (25/11/2010).

Tema besar yang diangkat dalam Hari AIDS Sedunia tahun ini adalah Akses Universal dan Hak Asasi Manusia dengan sub tema nasional Stop AIDS, Tingkatkan Hak dan Akses Pendidikan untuk Semua. Rohana Manggala, sekretaris KPAP DKI Jakarta menjelaskan, tujuan dari tema ini adalah memastikan ODHA memiliki kesempatan untuk menikmati pendidikan setara dengan orang yang sehat.

"Kami berharap dana BOS untuk anak ODHA bisa diterima secara utuh tanpa perbedaan," katanya.

Lebih lanjut John menjelaskan semua pihak harus mengantisipasi terjadinya diskriminasi dalam dunia pendidikan, "Sekarang ini ODHA sudah sulit mendapatkan pekerjaan, bukan tidak mungkin nantinya mau sekolah saja harus tes HIV dulu. Padahal tidak boleh ada paksaan dalam melakukan tes HIV," paparnya.

Tahun ini perayaan Hari AIDS akan dipusatkan di sekitar bundaran HI pada tanggal 1 Desember 2010. Rangkaian kegiatan sudah disiapkan hasil kerjasama berbagai pihak seperti Pemprov DKI, LSM, dan swasta, termasuk Unilever yang memiliki program duta Jakarta Stop AIDSnya. (sumber : http://health.kompas.com/)
[ Selengkapnya... ]

Di Posting oleh Blue Sense - - 0 komentar
















Metrotvnews.com, Leiden: Sejumlah ilmuwan kritis mengklaim, Nabi Muhammad tidak pernah ada. Menurut mereka Islam adalah ajaran yang muncul berabad-abad kemudian. Namun, setelah meneliti teks-teks papirus berbahasa Arab, Petra Sijpesteijn dari Universiteit Leiden membuktikan sebaliknya.

Bagaimana Islam muncul dan apa yang terjadi pada periode awal sejarah Islam? Semula, ilmuwan yang ingin tahu soal itu harus merujuk kepada versi sejarah Islam resmi yang baru disusun sekitar 200 tahun setelah Muhammad meninggal. Baru akhir-akhir ini muncul ketertarikan terhadap sumber-sumber yang lebih objektif, walaupun lebih sulit diakses, seperti koin, inskripsi dan teks-teks papirus.

Teks papirus, kata Petra Sijpesteijn, guru besar bahasa Arab di Universiteit Leiden, amat penting. "Papirus adalah satu-satunya sumber kontemporer mengenai 200 tahun pertama sejarah Islam."

Sijpesteijn adalah salah satu dari sedikit ahli (bahasa) Arab dengan spesialisasi dalam bidang penelitian teks-teks papirus berbahasa Arab. Belum lama ini ia menerima satu juta euro dari Lembaga Penelitian Eropa untuk meneruskan penelitiannya.

Papirus adalah sejenis kertas kuno yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari: mencatat transaksi komersial, korespondensi pribadi, dan semacamnya. Ribuan teks papirus ditemukan terkubur pasir di Mesir dan wilayah-wilayah Timur Tengah lainnya.

Menurut Sijpesteijn, teks-teks ini biasanya sulit dimengerti karena sebagian sudah hancur atau dibuat dengan tulisan yang sulit dibaca dan berbahasa dialek setempat. "Namun, siapa pun yang bisa membacanya, punya akses meneliti kehidupan sehari-hari masyarakat Arab di periode awal Islam."

Ilmu papirologi Arab masih amat muda. Baru sedikit dari ratusan ribu teks yang dipelajari. Toh sekarang, penganut Islam sudah bisa menarik napas lega. Sebab, menurut Sijpesteijn, data-data yang ditemukan mengonfirmasi cukup banyak sumber resmi islam.

Sijpesteijn tak setuju dengan sekelompok kolega yang dijuluki para 'revisionis.' Mereka mengklaim bahwa nabi Muhammad tidak pernah ada. Orang-orang Arab sebenarnya cuma kelompok tak terorganisir yang kebetulan berhasil menguasai setengah dunia. Dan Islam diduga baru diciptakan 200 tahun kemudian di Irak.

"Teks-teks papirus menunjukkan bahwa serangan tentara Arab dilakukan dengan cermat dan terorganisir. Orang Arab melihat diri sendiri sebagai penakluk dengan misi religius. Mereka ternyata juga punya pandangan religius, mereka menjalankan dan menjaga elemen-elemen penting Islam yang nantinya juga dimiliki dan diyakini muslim pada abad-abad selanjutnya."

Menurut Sijpesteijn, tak lama setelah Muhammad meninggal, muncul perintah haji dan zakat. Ia juga menemukan papirus dari tahun 725 yang menyebutkan baik Nabi Muhammad maupun Islam.

Toh penemuannya tetap mengancam keyakinan sebagian muslim modern mengenai sejarah Islam. Dari sumber-sumbernya, misalnya, diketahui bahwa kemenangan Arab bukanlah sesuatu yang mengejutkan dan unik, seperti dikisahkan buku-buku sejarah Islam.

Faktanya, tak banyak orang menyadari kemenangan Arab. "Di Mesir dan Suriah, misalnya, hampir tak ada yang berubah pasca kemenangan Arab. Hanya saja, pejabat-pejabat tertinggi mereka digantikan oleh orang Arab. Perlu waktu berabad-abad sebelum pengaruh bahasa Arab dan Islam menyebar di masyarakat luas."

Teks-teks papirus ini juga menyangkal gagasan banyak muslim modern bahwa Muhammad menyebarkan Islam sebagai agama 'siap-pakai.' "Dari teks-teks ini terlihat bahwa Islam perlahan-lahan berproses menemukan bentuknya pada abad-abad awal. Waktu itu, banyak sekali perdebatan mengenai makna menjadi seorang muslim."

Juga ditemukan papirus yang menuliskan, ada perdebatan apakah zakat harus diwajibkan oleh negara atau cukup disumbangkan secara sukarela. "Pertanyaan besarnya: apa makna Islam untuk orang-orang pada tahun 700? Apakah waktu itu sudah ada lima rukun Islam dan perintah naik haji seperti yang kita kenal sekarang?" (RNW/Ant/DOR)
sumber www.metrotvnews.com
[ Selengkapnya... ]

Di Posting oleh Blue Sense - - 0 komentar



KETAPANG–Tak hanya luapa air pasang yang mulai terjadi di Delpawan dan sekitarnya. Tetapi, banjir datang lagi di Sandai. YP Laway, salah seorang warga Sandai, mengingatkan Ketapang untuk waspada kiriman banjir dari perhuluan yang belum tumpah semuanya.

“Karena air naik sebagai tanda, tanda air naik berarti pasang, belum lagi di Kecamatan Hulu Sungai hutan alam diganti dengan HTI (Hutan Tanaman Industri),” kata tokoh masyarakat adat Hulu Sungai dan Sandai, ini kepada Pontianak Post. Sosok yang akrab dipanggil Panglima Bunga, ini menyayangkan hutan perawan dirambah untuk areal HTI. YP Lawai menyebutkan siapa bilang Hulu Sungai tinggal bawas belukar itu tidak benar.

Yang benar, masih banyak kayu-kayu sisa tebangan perusahaan terdahulu. Bahkan masih terdapat hutan perawan yang belum tersentuh manusia. “Kalau tak percaya ikut saya, kita buktikan kawasan hutan Tajo Tongkang, Hulu Krio, Hulu Sungai Menggirang dan Sungai Kebabai, semuaya itu bermuara ke Sungai Pawan Ketapang, jagalah hutan sebelum musnah oleh HTI,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, ia menyebutkan sampai saat ini msyarakat dihebohkan dengan adanya sebuah perusahaan HTI masuk ke kawasan hutan Hulu Sungai. Sepengetahuan masyarakat hutan tanaman industri hanya diperbolehkan untuk menanami lahan kritis. Namun mereka menyesalkan adanya informasi hutan perawan (primer) akan dijadikan kawasan HTI, dimana kawasan itu diantaranya di Desa senduruhan, Keriau Hulu, dan Kenyabur.

Rencana mengalihfungsikan hutan primer menjadi HTI itu tidak pernah disosialisasikan ke masyarakat.Masyarakat mengharapkan jangan sampai hutan campuran di Hulu Sungai berganti dengan satu jenis tanaman. Apalagi hutan primer yang dilirik , tentunya untuk menjadikan HTI, maka pohon-pohon besar dan kecil akan ditebang seluruhnya. HTI sangat berbeda dengan HPH yang menggunakan tebang pilih.

“Masyarakat tidak pernah tahu, sosialisasi tidak pernah ada, informasinya orang mencari informasi pernah ada, tapi bukan persetujuan masyarakat, kami masyarakat hulu merasa dibohongi,” ucap YP Laway. Jika HTI sampai masuk ke Hulu Sungai, YP Laway menegaskan masyarakat akan memberlakukan hukum adat. Seandainya hukum adat sudah dilaksanakan, tetap saja HTI tidak mereka perbolehkan untuk beroperasi di Hulu Sungai.

Sebab, jika masyarakat tahu akan ada HTI masuk ke Hulu Sungai, sejak dahulu masyarakat sudah menolak. Bahkan, dirinya pribadi secara terang-terangan akan menolak HTI. “Jangan sampaikan bangkit luka lama, sampai muncul izin HTI di hutan Primer Hulu Sungai apakah pihak kabupaten, propinsi atau pusat, kami masyarakat tidak ambil tahu, kami tetap menolak HTI ada di Hulu Sungai, karena kawasan hulu sungai Hutan Primer,” ucapnya.

Ia menjelaskan masih ingat dengan HTI tahun 1994? Ketika itu di wilayah Kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang ada PT Lingga Teja Wana selaku pemegang HPHTI (hutan tanaman Industri). Kalau kita masih sama-sama ingat dengan apa yang terjadi pada Camp perusahaan ketika itu, maka janganlah ad alagi HTI di Kabupaten Ketapang.

Masyarakat Adat Dayak wilayah ini juga sudah trauma dengan ulah oknum yang mencaplok, hak-hak masyarakat, tidak menghormati adapt istiadatnya, masuk kampung laman, rumah tangganya. Kalau masih diulang atau dilanggar, ia khawatir akan terulang kejadian yang sama. Sisi lain juga akan berhadapan dengan hukum adapt, seperti membutakan mata, memburukkan hati.

Nyabung gana, nemu bunuh Dolok ngacap dudi mpokis. Ngiring Kora kepote, kotam kebubu. Barusak tanah bakoruh aik. Hal tersebut diingatkan kepada semua pihak yang ingin tahu gambaran hukum adapt Bihak Krio Kecamatan Hulu Sungai. Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah.

Hidup bapamalu, mati bapamali. Adat bukan tersurat melainkan tersirat. Hukum adat bukanlah jumlah uang atau barang, tetapi lebih ditekankan pada moral, pada rasa malu. Ia mengatakan semestinya sebelum perusahaan mau masuk ke suatu daerah hendaknya dilakukan sosialisasi terlebih dahulu. Supaya masyarakat tahu mana lokasinya, apakah masuk ke kawasan yang lahan kritis atau hutan kramat.
(sumber : www.pontianakpost.com)
[ Selengkapnya... ]

Di Posting oleh Blue Sense - - 0 komentar


PONTIANAK – Manajer Program Pervasi Kalbar Herman S Simanjuntak mengatakan pada tanggal, 20 November 2010 lalu warga Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Pontianak, heboh. Ketika itu dua ekor orang utan masuk ke dalam perkebunan kelapa milik warga. Menurutnya, kala itu tindakan yang dilakukan warga adalah memukuli primata yang terdiri dari induk dan anak tersebut ke dalam parit.

Hal tersebut ternyata dilakukan masyarakat karena ketakutan mereka jika orang utan tersebut mengamuk atau mengganggu masyarakat. Setelah tiga hari, induk orang utan tersebut mati. Kata Herman, berdasarkan hasil otopsi rekan-rekan NGO dan Badan konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Markas Manggala Agni Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, kematian induk orang utan tersebut dikarenakan didalam paru-parunya terdapat banyak sekali air. ”Perlakuan warga terhadap orang utan, yang menyebabkan induk orang utan mati, seharusnya tidak terjadi, jika saja Dinas Kehutanan atau intansi terkait seperti hal ini BKSDA, dapat melakukan kampanye untuk memberitahukan kepada masyarakat bagimana seharusnya tindakan masyarakat ketika bertemu orang utan atau hewan lainnya yang dilindungi maupun tidak dilindungi,” jelasnya.

Dia berharap masyarakat luas dapat belajar dari masyarakat Kabupaten Ketapang, yang kebunnya sering dikunjungi orang utan. Di kabupaten tersebut, menurut Herman, masyarakatnya sudah memahami apa yang harus dilakukan ketika bertemu dengan satwa-satwa di kebun mereka. Herman sendiri mengatakan bahwa masuknya satwa tersebut ke kebun atau pemukiman masyarakat adalah bukti nyata dari rusaknya hutan akibat penebangan hutan, serta konversi lahan hutan menjadi kebun dan pemukiman. Pasalnya hutan adalah tempat dimana satwa-satwa mencari makan, berkembang biak, dan tinggal.

Herman mengingatkan bahwa menurut Menteri Kehutanan Zulkifli Hassan, kerusakan hutan Kalimantan 1,08 juta hektare pertahun. Kerusakan hutan inilah yang menyebabkan kondisi hutan Indonesia kritis. ”Dari 130 juta, hanya 43 juta yang masuk dalam kategori hutan perawan. Hutan produksi yang dulu dikelola oleh HPH kini juga tersisa lebih kurang 48 juta dalam keadaan yang juga kritis, kemudian 40 juta kawasan hutan lainnya menghilang,” paparnya.

Sedangkan Walhi Kalbar mencatat pada 2005 hingga 2009, laju kerusakan hutan di Kalbar mencapai 165 ribu hektare pertahun. Hal itu setara dengan 23 kali luas lapangan sepak bola perjam, akibat konversi lahan menjadi kebun sawit, pembalakan liar, dan pembukaan HTI. Herman memaparkan upaya perlindungan dan penyelamatan hutan dalam hal ini orang utan akan semakin efektif, jika ada komunikasi yang baik antar kelompok dan kolaborasi. Selain itu, ia menambahkan, perlu integrasi dengan tujuan pendekatan hukum yang lebih baik, dan dukungan kebijakan dari pemerintah pusat dan daerah juga tercapai, serta suppot dari prevent sektor.

“Yang perlu dilakukan hanyalah upaya perlindungan habitat (hutan), tetapi tidak menutup peluang masyarakat sekitar untuk tetap memanfaatkan sumber daya alam di wilayah tersebut,” tutur dia. Dengan begitu, lanjut dia, juga akan mendorong perubahan kebijakan supaya ada kebijakan yang lebih kuat serta memungsikan peran para stakeolder sesuai tugas, peran, dan fungsinya. ”Melindungi orang utan berarti juga melindungi habitatnya, termasuk yang ada di luar kawasan konservasi, sehingga semua pihak termasuk masyarakat yang berada di kota memiliki tanggung jawab melindungi orang utan,” tandasnya. (sumber : www.pontianakpost.com)
[ Selengkapnya... ]

Di Posting oleh Blue Sense - - 0 komentar

Anda mungkin pernah melihat robot HRP-4C yang cantik sebelumnya, dan sementara itu yang sebelumnya hanya mampu menggerakkan tubuh atasnya, sekarang upgrade dan perbaikan telah dilakukan sehingga robot ini sekarang mampu memegang sendiri di panggung, bernyanyi dan menari dengan manusia .

Apakah ini menggantikan pasangan tari manusia dalam waktu dekat? Mungkin tidak, tapi ini merupakan bukti langkah maju yang signifikan dalam robotika dan Anda dapat memeriksa video dari robot HRP-4C menari berikut ini.





(sumber www.beritateknologi.com)
[ Selengkapnya... ]

Di Posting oleh Blue Sense - - 0 komentar




















Sebuah perusahaan akan dengan nama Woow Digital dilaporkan berencana untuk meluncurkan tablet Android 10 inci pada bulan Desember 2010 nanti. Menurut Engadget, tablet dari Woow Digital ini akan memiliki prosesor dual core NVIDIA Tegra 2 , RAM 1GB, dan penyimpanan sebesar 16GB . Oh yeah, dan yang menarik tablet ini akan menjalankan Google Android Gingerbread versi 2.3… langsung setelah Google meluncurkan sistem operasi terbarunya.


Tablet Android Gingerbread dari Woow Digital ini akan diberi nama “The One,” serta akan memiliki layar touchcreen dengan resolusi 1024 x 600 piksel ,serta mendapatkan fitur Bluetooth, WiFi, dan WCDMA 3G kemampuan nirkabel. Tablet ini direncanakan akan diluncurkan di Jepang dengan harga sekitar $ 500 sebelum akhir tahun. Tablet ini juga akan tersedia di wilayah lainnya termasuk Hong Kong, Taiwan, dan Eropa. (sumber)
[ Selengkapnya... ]